Tarantula adalah hewan eksotis yang memiliki 8 kaki (arachnida) seperti laba-laba, atau disebutnya laba-laba raksasa (Giant Spider) yang tergolong "Nocturnal", aktif dimalam hari. Pada kaki Tarantula terdapat rambut-rambut yang berfungsi untuk mendeteksi getaran maupun hembusan udara. Tarantula juga mempunyai taring yang memiliki fungsi untuk memakan mangsanya dengan menginjeksi "venom" atau "bisa". Dan juga, tarantula mempunyai siklus "molting" atau pergantian kulit, yang dimana "exoskeleton" atau kerangka tubuh Tarantula berganti dari hasil perkembangan.

Okay pasti para readers penasarankan seberapa bahaya "venom" Tarantula?
Tapi, sebelum kita bahas itu, pihak Tarantunity ingin menjelaskan jenis-jenis dan tipe-tipe Tarantula.

Fig.1 Feeding and Digestion with venom (Source: unknown)

Tarantula memiliki 2 jenis: New World Tarantula (NWT) dan Old World Tarantula (OWT). Apa sih bedanya? NWT adalah jenis Tarantula yang cenderung kalem dalam karakter, memiliki venom yang rendah, mempunyai "uricating hair" atau rambut-rambut tajam yang bisa membuat kita gatal, pertumbuhan yang cenderung lambat, dan memiliki rambut yang tebal dibagian kaki dan "abdomen" (bagian perut tarantula). Berbeda dengan OWT, Tarantula jenis ini cenderung memiliki karakter yang agresif dan cepat dalam pergerakan, memiliki venom yang tinggi, tidak memiliki "uricating hair" dengan catatan jenis ini cenderung menggigit dan berpose mengancam, pertumbuhan yang relatif cepat dibanding NWT, memiliki warna yang menawan sehingga cocok sekali untuk dipajang, dan memiliki rambut tipis disekitar kaki dan "abdomen".

Fig.2 Uricating Hairs from NWT (Source: unknown)

1. Arboreal: dikenal sebagai Tarantula pohon yang memiliki kaki-kaki panjang dan tidak membutuhkan alas cocopeat yang tinggi, cukup sedikit saja dan dihiasi dengan ranting-ranting atau kayu kulit yang memudahkan dia untuk bersarang diatas cocopeat.

2. Terrestrial: Tarantula tipe ini cenderung menghabiskan waktu dipermukaan tanah. Tipe ini membutuhkan alas cocopeat yang sedang dan dihiasi dengan water dish, fake plant, dan tempat untuk bersembunyi.

3. Burrower: tipe ini adalah Tarantula yang hobinya menggali tanah dan di tutupi oleh jaring-jaring yang kuat untuk mencegah tertibannya tanah. Kebanyakan para Tarantula keeper menganggap mereka memelihara alas cocopeat saja, karena tipe ini jarang sekali keluar dari tempat persembunyiannya didasar tanah. Tipe ini dicatat keluar pada saat lapar dan selesai "molting".

Oke para readers, gimana masih penasaran? Baiklah mengenai "venom", Tarantula menggunakanya untuk melumpuhkan mangsa sekaligus membantu pencernaan makanannya (Fig.1). Akan tetapi, setinggi-tingginya "venom" Tarantula tidak dapat menyebabkan kematian pada manusia kecuali bagi mereka yang "alergi venom". "Venom" bisa menyebabkan kram otot, panas dingin yang berjangka harian hingga mingguan bahkan mencapai bulanan jika venom yang diterima secara maksimal.
Bagaimana para readers, merasa takut akan "venom" Tarantula? Tenang saja, karena kami akan berbagi tips jika tergigit Tarantula, tapi ingat langkah-langkah ini harus dilakukan secara cepat dan tanggap. Langkah pertama, jika tergigit Tarantula janganlah panik atau bahkan sampai melempar Tarantula tersebut. Langkah kedua, taruhlah Tarantula tersebut ke tempatnya kembali. Langkah ketiga, pencet bagian tergigit semaksimal mungkin sampai cairan putih atau "venom"nya keluar. Demikianlah langkah-langkahnya, tapi ingat para readers Tarantula adalah "display pet" yang tidak diwajibkan untuk di"handle" dan jika ingin dimainkan ya boleh saja tapi "take your own risk", sayangilah mereka juga sebagai hewan peliharaan anda walaupun mereka sudah pernah menggigit mu.

Oke sekian dahulu pembahasan mengenai Tarantula, semoga dapat dimengerti. Jika ada pertanyaan langsung saja kontak kami lewat WA: 081210270011 (Tarantunity). Nantikan postingan selanjutnya mengenai: "Tips dan Perlengkapan yang harus Diperhatian untuk Merawat Tarantula".